Kali ini saya mau share cerita tentang pengalaman saya mencari jodoh rumah.
Saya juga mau cerita, kalau saya sebelumnya sudah mengambil KPR di BTN rumah subsidi, dari 2012. Jadi rumah yang mau saya ceritakan kali ini, adalah rumah kedua saya. Kenapa saya membeli rumah lagi padahal sudah punya rumah subsidi? Saya sebenernya ga masalah rumah subsidi atau ga, dimana aja lokasinya oke aja (FYI, rmh subsidi saya di daerah Tambun Selatan), tapi masalahnya disini, untuk perkembangannya sangat amat lambat, padalah sudah berjalan 6 tahun. Bahkan jalan utamanya pun bisa dibilang belum jadi, karena menurut saya developernya kurang mau "merawat" perumahan ini, dan masih ada sengketa tanah untuk jalan utama masuk ke perumahan saya. Singkat cerita karena berbagai pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk memulai mencari rumah lagi yang lokasinya lebih baik yang langsung bisa ditempati tanpa perlu banyak renovasi dll. Kami memulai mencari serius rumah ini dari tahun 2018 awal. Banyak sekali perumahan maupun cluster yang sudah saya hubungi dan ga sedikit yang sampai kami datangi langsung ke lokasi.
Selama mencari rumah komersil ini, banyak hal yang saya pelajari dan semoga bermanfaat buat yang baca juga ya.. Saya pribadi mencari rumah yang selain lokasi bagus dan bangunannya siap huni, saya juga mencari rumah dengan DP kecil dan kalau bisa harga sudah termasuk biaya proses dan surat-surat. Kami fokus mencari di daerah Bekasi Selatan,Barat dan Timur. Kami jarang sekali mencari rumah daerah Bekasi Utara, karena jujur kami awam sekali untuk daerah sini. Banyakan perumahan yg kami cari daerah Bekasi Timur dan Jatiasih, kenapa 2 tempat ini? karena dari segi harga kami pikir 2 daerah ini yang harganya bisa masuk budget kami. Hapir setahun mencari, di akhir tahun kami akhirnya nemu perumahan daerah Setu yang lingkungannya kami sreg dan harganya / cicilannya pun masuk budget kami. Singkat cerita, kami sudah sampai tahap booking fee dan pilih unit, tahap selanjutnya DP. Namun, saat kami mau DP marketingnya takut kami Ga lolos BI cheking krn kami pernah telat bayar rumah subsidi kami. Karena hal tsb marketingnya menawarkan rubah data diri, yg nampaknya buat kami itu ribet dan kami ga mau lakuin hal tsb krn tktnya jadi masalah. Akhirnya kami lepas rmh tsb, belom jodohnya dan bukan yg terbaik buat kami.. Pdhl lingkungan, fasilitas, terutama cicilan sudah oke bgt dengan budget kami.
Selepas itu, ada saat kami khususnya saya sampai kadang ngerasa cape nyari rumah dan rasanya susah cari yg cocok dan sesuai budget kami.. Tapi, pada saat dititik pasrah itu Allah ksh jalan...
Next di part 2 saya akan ceritain ttg akhirnya ketemu rmh saya skrg dan proses KPR serta proses renovasi sampai bisa saya temoati sekarang..
No comments:
Post a Comment